BAB I
KONDISI FISIK WILAYAH INDONESIA
1.
Letak
Indonesia
a.
Letak Geografis Indonesia
Letak
geografis adalah letak suatu Negara berdasarkan keadaan sebenarnya di muka bumi
Berdasarkan
letak geografisnya Indonesia terletak diantara dua benua (Asia dan Australia)
dan dua Samudera (Pasifik dan Hindia)
b.
Letak Astronomis Indonesia
Letak
astronomis adalah letak berdasarkan garis bujur dan garis lintang
2.
Kaitan Antara Letak Geografis dengan Iklim di Indoneisa
Indonesia merupakan negara kepulauan yang
merupakan pertemuan dua samudra besar (Samudra Pasifik dan Samudra Hindia) dan
diapit daratan luas (Benua Asia dan Australia). Hal itu berpengaruh terhadap
kondisi alam.
a.
Wilayah Indonesia beriklim laut,
sebab merupakan Negara kepulauan, sehingga banyak memperoleh pengaruh angin
laut yang mendatangkan banyak hujan.
b.
Indonesia memiliki iklim musim,
yaitu iklim yang dipengaruhi oleh angin muson yang berembus setiap 6 bulan
sekali berganti arah. Hal ini menyebabkan musim kemarau dan musim hujan di
Indonesia.
3.
Kaitan
letak geografis dengan perubahan waktu dan perubahan musim di Indonesia
a.
Kaitannya dengan Waktu
Indonesia memiliki 3 daerah waktu, yaitu:
1)
Waktu Indonesia Barat
(WIB), meliputi daerah Sumatera, Jawa, Madura, Kalimantan Barat, Kalimantan
Tengah dan pulau-pulau kecil sekitarnya. WIB berbeda dengan waktu Greenwich
ditambah 7 jam lebih awal.
2)
Waktu Indonesia Tengah
(WITA), meliputi Kalimantan Selatan, Kalimantan Timur, Bali, NTT, NTB, Sulawesi
dan pulau kecil sekitarnya. WITA berbeda dengan Greenwich ditambah 8 jam lebih
awal.
3)
Waktu Indonesia Timur
(WIT), meliputi kepulauan Maluku, Irian, dan pulau disekitarnya. WIT berbeda
dengan Greenwich ditambah 9 jam lebih awal.
b.
Kaitan dengan Musim di Indonesia
Jenis
Musim di Indonesia
Indonesia memiliki dua musim, yaitu musim kemarau dan musim
penghujan
1)
Musim Kemarau
Musim kemarau terjadi selama 6 bulan , yaitu mulai bulan April
hingga bulan Oktober. Pada bulan-bulan tersebut, matahari sedang berada di
belahan bumi utara. Oleh karena itu, belahan bumi utara lebih panas daripada
selatan. Akibatnya, terjadi perbedaan tekanan udara antara utara dan selatan.
Angin bertiup dari Australia menuju ke Benua Asia. Angin ini melalui daratan
Benua Australia yang kering dan laut yang sempit sehingga sedikit membawa uap
air. Oleh karena itu sedikit sekali hujan yang terjadi di Indonesia
2)
Musim Penghujan
Musim penghujan terjadi dari bulan Oktober hingga bulan april.
Pada saat itu matahari berada di belahan bumi selatan . Oleh karena itu, masa
udara di selatan rendah. Akibatnya angina berhembus dari Asia menuju Australia.
Karena angina tersebut melalui laut yang luas, maka banyak membawa uap air,
sehingga banyak mendatangkan hujan di Indonesia.
4.
Persebaran Flora dan Fauna Indonesia
A. Flora
a.
Jenis-jenis Flora
1)
Hutan Hujan Tropis/Hutan Heterogen
Hutan ini merupakan hutan rimba yang
memiliki hutan lebat yang banyak terdapat di daerah hujan tropis (Hujan
sepanjang tahun). Jenis hutan ini terdapat di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan
Irian.
2)
Hutan Musim/Hutan Homogen
Hutan ini bercirikan gugurnya
daun-daun pada musim kemarau. Contoh hutan jati, cemara, dan pinus. Hutan ini
banyak terdapat di Indonesia bagian tengah.
3)
Hutan Bakau
Hutan ini banyak tumbuh di datran
rendah dan pantai yang banyak lumpurnya. Hutan ini banyak tumbuh di sebelah
timur sumatera, pantai Riau dan pantai Pulau Jawa.
4)
Stepa (padang rumput)
Stepa merupakan padang rumput yang
tidak ditumbuhi pepohonan lainnya. Stepa tumbuh di daerah yang mengalami
kemarau yang panjang dan bersuhu panas. Stepa banyak di daerah Sumba, Sumbawa, Flores, dan Timor.
5)
Sabana
Sabana merupakan daerah padang rumput
yang diselingi semak-semak disekitarnya. Sabana terdapat di daerah yang
mengalami kemarau panjang dan bersuhu panas. Sabana banyak terdapat di Nusa
Tenggara, Madura dan di dataran tinggi Gayo (Aceh).
6)
Padang Lumut.
Padang lumut banyak terdapat di
puncak-puncak gunung. Untuk di Negara Indonesia, terdapat di puncak Jaya Wijaya
(Irian).
B. Fauna
a.
Pembagian Fauna
Menurut Alfred Weber dan Wallace,
Fauna Indonesia dibagi menjadi :
1)
Fauna Asiatis, meliputi wilayah Pulau Jawa,
Sumatera, Kalimantan sampai Makasar dan Selat Lombok. Jenis faunanya antara
lain harimau, gajah, badak, kera, beruang, dan tapir.
2)
Fauna Australiatis, menempati wilayah Indonesia bagian
timur antara lain Pulau Irian, Kepulauan Aru dan pulau kecil di sekitarnya.
Jenis faunanya antara lain burung cendrawasih, kaswari dan kanguru.
3)
Fauna Peralihan, menempati wilayah Pulau Sulawesi,
Kepulauan Maluku, dan Nusa Tenggara. Jenis faunanya antara lain burung kakatua,
burung maleo, kus-kus, babi, rusa, anoa, dan komodo.
b.
Perbedaan Ciri Fauna Asiatis dan
Australiatis
No.
|
Ciri Fauna Asiatis
|
Ciri Fauna Australiatis
|
1.
2.
3.
4.
5.
|
Jenis binatang menyusui besar-besar
Banyak binatang jenis kera
Tidak ada binatang berkantung
Banyak jenis ikan air tawar
Sedikit jenis buirung berwarna
|
Jenis binatang menyusui kecil-kecil
Terdiri satu jenis binatang kera
Terdapat banyak jenis binatang berkantung
Jenis ikan air tawar sedikit
Banyak jenis burung berwarna
|
5.
Persebaran Jenis Tanah
Jenis-jenis tanah di Indonesia:
a.
Tanah
Vulkanis/Andosol,
yaitu tanah yang banyak terdapat di daerah gunung berapi.
Persebarannya :di Pulau Jawa bagian
utara, Pulau Bali, Pulau Lombok, Pulau Kalimantan bagian selatan, dan Pulau Sumatera.
Pemanfaatanya : dipergunakan untuk
lahan pertanian dan perkebunan
b.
Tanah
Aluvial/Tanah Endapan,
yaitu berupa pasir halus yang terbawa oleh air sungai lalu diendapkan di
dataran rendah.
Persebarannya : banyak dijumpai di
Pulau Jawa bagian utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Selatan, dan Sumatera
Timur.
Pemanfaatannya : sebagai tempat pertanian
(sawah)
c.
Tanah
Laterit, yaitu tanah merah atau
kekuing-kuningan yang miskin akan unsure hara sehingga tidak subur.
Persebarannya : banyak dijumpai di
Kalimantan Barat, gunung Kidul Yogyakarta, Pacitan (Jatim), dan Banten.
Pemanfaatannya : sebagai bahan baku
industri gerabah (keramik)
d.
Tanah
Litosol/tanah berbatu,
yaitu tanah yang terbentuk karena pelapukan batuan yang belum sempurna sehingga
sulit untuk ditanami.
Persebarannya : tersebar hamper di
seluruh kepulauan Indonesia
Pemanfaatannya : untuk tanaman keras,
tegalan, palawija, dan padang rumput untuk makanan ternak.
e.
Tanah
Gambut/Organosol,
yaitu tanah yang terbentuk akrena genangan airsehingga peredaran udara di
dalamnya sangat kurang dan proses penghancurannya menjadi tidak sempurna karena
kekurangan unsure hara.
Persebarannya : banyak tersebar di
Pulau Sumatera (Pantai Timur Sumatera, Pulau Irian Jaya bagian Selatan, pantai
Kalimantan Barat dan Kalimantan Selatan)
Pemanfaatannya : untuk persawahan
pasang surut
f.
Tanah
Mergel, yaitu tanah yang mengandung
bermacam-macam batuan karena proses pengahancurannya oleh air hujan yang tidak
merata. Tanah ini terdiri dari batu kapur, pasir, dan tanah liat.
Prsebarannya : terdapat di daerah
Kediri dan Madiun, Nusa Tenggara.
Pemanfaatannya : untuk penanaman pohon
jati.
g.
Tanah
Regosol, yaitu tanah yang berasal dari
endapan abu vulkasis baru yang memiliki butir kasar..
Persebarannya : banyak terdapat di
Pulau Jawa, Bali, Nusa Tenggara, Sumatera bagian timur dan Sumatera bagian
barat.
Pemanfaatannya : untuk menanam padi,
palawija, tebu dan kelapa.
h.
Tanah
Kapur/Mediteran,
yaitu tanah yang batu induknya berasal dari gamping, abu gunung berapi, dan
batuan endapan yang mengalami pelapukan.
Persebarannya: di daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, sulawesi
Tenggara, Nusa Tenggara dan Sumatera Selatan.
Pemanfaatannya : untuk penanaman pohon
jati, palawija.
i.
Tanah
Grumusol, yaitu
tanah yang terbentuk dari batuan kapur dan batuan gunung api.
Persebarannya : banyak terdapat di
daerah Jawa Timur, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Madura, dan Nusa Tenggara.
Pemanfaatannya : untuk penanaman
tanaman kapas, jagung, kedelai, tebu, bahkan kadang-kadang untuk tanaman padi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar