BAB VI
PROSES TERBENTUKNYA KESADARAN NASIONAL, IDENTITAS
INDONESIA, DAN PERKEMBANGAN PERGERAKAN KEBANGSAAN INDONESIA
Perkembangan
Pendidikan Dan Munculnya Kesadaran Nasional
Perubahan yang
Terjadi karena Pengaruh Kekuasaan Kolonial
:
Perubahan
Politik : “ Banyak wilayah kerajaan yang diambil alih oleh Pemerintah Kolonial”
Perubahan
ekonomi : “ Pendapatan yang diperoleh pejabat pribumi menjadi kecil karena
mereka menjadi pejabat Pemerintah Kolonial”
Perubahan Sosial
: “ Turunnya derajat kehormatan penguasa pribumi”
Perubahan Budaya
: “Mulai rusaknya tradisi kehidupan masyarakat Indonesia”
Pengaruh Lain
dari Perluasan Kekuasaan Kolonial :
Munculnya
Politik Etis (Politik balas budi dari pihak Belanda)
a. Tokoh
pelopornya adalah Van de Venter (dari kalangan liberal).
b. Tujuan
Politik Etis :
Edukasi
(menyelenggarakan pendidikan)
Irigasi
(menyediakan sarana dan jaringan pengairan)
Transmigrasi
(perpindahan penduduk)
Ketiga tujuan
tersebut sering disebut dengan istilah “Trias Van de Venter”
c. Sisi Positif
Politik Etis :
Munculnya
golongan terpelajar sebagai pelopor perlawanan politik dan nasionalisme
Indonesia
d. Sisi Negatif
Politik Etis :
Kuatnya system
feodal di Indonesia, karena sebagian pelajar Indonesia dalam menempuh
pendidikan hanya ingin meningkatkan status sosial belaka
Pendidikan
Kolonial :
Tujuan
Pemerintah Kolonial menyelenggarakan pendidikan adalah untuk mencetak pegawai
terdidik dan terampil di kantor dan di perkebunan.
Adapun
sekolah-sekolah yang didirikan oleh Belanda untuk bangsa pribumi antara lain :
Volkschool
(Ra’jat School/Sekolah Rakyat). Pendidikan berlangsung selama 3 tahun untuk
kalangan bawah yang ditekankan pada kegiatan baca, tulis, hitung.
Holand
Inlandsche School (HIS)/Sekolah Dasar. Berlangsung selama 7 tahun untuk
kalangan menengah.
Meer Uitgebreid
Lagere Onderwijs (MULO) setingkat SMP untuk kalangan menengah
Algemeene
Middlebare School (AMS) setingkat SMA untuk kalangan menengah
Hogere Burger
School (HBS) selama 5 tahun untuk kalangan atas
School Tot
Opleiding Van Inlandsche Aartsen (STOVIA) setingkat Pendidikan tinggi bidang
kedokteran
Selain
sekolah-sekolah di atas ada juga sekolah–sekolah yang didirikan oleh golongan
pribumi antara lain :
Perguruan taman
Siswa yang didirikan oleh Ki Hajar Dewantara tahun 1920 yang bertujuan untuk
membentuk jiwa kebangsaan
Perguruan Kayu
Tanam yang didirikan oleh Moch Syafe’I tahun 1926 yang bertujuan menyiapkan
para pemuda untuk mengabdi pada kepentingan bangsa
Perguruan
Kesatrian yang didirikan oleh Dowes Decker pada tahun 1924 yang bertujuan untuk
menumbuhkan rasa kebangsaan dan percaya diri sebagai manusia merdeka.
Pendidikan Islam
Jenis Pendidikan
Islam :
Pendidikan di
Langgar/Surau yang dipimpin oleh amil, Modin, dan Lebai
Pendidikan
Pesantren yang dipimpin oleh Kiyai
Pendidikan
Madrasah yang terdiri dari Madrasah Ibtidaiyah (MI) , Madrasah Tsanawiyah
(MTs), dan Madrasah Aliyah (MA)
Pengaruh
Pendidikan Islam Terhadap Munculnya Nasionalisme Indonesia:
Pengaruh
pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia ditandai oleh :
Munculnya
tokoh-tokoh pejuang muslim diantaranya K.H. Ahmad Dahlan, Abdullah ahmad, Syekh
M. Jamil Jambek, H. Zaenuddin Labai, dan K.H. Hasyim Asy’ari.
Sebagian besar
pondok pesantren, madrasah, maupun surau dijadikan pusat komando perang
Peran Berbagai
Golongan Dan Pembentukan Identitas Nasional
Peran Golongan
Terpelajar :
Mengubah
pandangan lama yang bersifat kedaerahan dengan pandangan baru yang bersifat nasional.
Peran Golongan
Profesional :
Peran Guru :
Mendayagunakan
pendidikan sebagai ajang penggemblengan para putera bangsa dengan cara
mendirikan perguruan kebangsaan. Kegiatan ini dipelopori oleh K.H. Dewantara,
Moch. Syafe’I dan Dowes Decker.
Peran Pedagang :
Memperjuangkan
kepentingan pribumi yang selanjutnya lebih mengarah pada perjuangan untuk lepas
dari kolonialisme. Kegiatan ini dipelopori oleh Kiyai H. Samanhudi
Peran Pers :
Mengkampanyekan,
mempropagandakan program-program organisasi, pandangan tentang nasionalisme
Indonesia, serta kritik terhadap kebijakn Pemerintah Kolonial
Mempelopori
munculnya pers di Indonesia seperti Pers Budi Utomo, Pers Syarikat Islam, Pers
Indische Partij, dan Pers Perhimpunan Indonesia.
Peran Wanita :
Peran Golongan
Wanita :
Mengangkat
derajat wanita dan melawan tradisi yang mengekang. Kegiatan ini dipelopori oleh
Kartini di Jepara, Dewi Sartika di Bandung, dan Maria W. Maramis di Gorontalo.
Munculnya
Kesadaran Nasional
Lahirnya
Nasionalisme Indonesia
Lahirnya
nasionalisme Indonesia dilatarbelakangi oleh
hal-hal sebagai berikut :
Kalangan
terpelajar dari berbagai daerah menyadari persamaan nasib sebagai jajahan
Belanda
Persamaan nasib
itu kemudian memunculkan tekad untuk merdeka sebagai satu bangsa
Organisasi Etnik
Golongan pemuda
membentuk organisasi yang anggotaya berasal dari daerah yang sama diantaranya :
Jong ambon (1918)
Jong Minahasa
(1919)
Sarekat Pasundan
(1914)
Perserikatan
Madura (1920)
Perkumpulan Kaum
Betawi
Organisasi
Kedaerahan
Tri koro Darmo
(tiga tujuan Mulia)
Organisasi
ini dibentuk tanggal 7 Maret 1915 di
Gedung STOVIA Jakarta dan dipelopori oleh R. Satiman Wiryosanjoyo, Kadarman,
dan Sunardi. Adapun tujuan dari organisasi ini adalah :
Menjalin
persahabatan diantara murid-murid bumi putera pada sekolah menengah dan sekolah
kejuruan
Meningkatkan
pengetahuan umum bagi anggotanya
Meningkatkan
pengetahuan bahasa dan kebudayaan Hindia
Jong Java
Organisasi ini
didirikan pada tanggal 12 Juni 1918 diketuai oleh Samsurijal. Adapun tujuan
dari organisasi ini antara lain :
Mengadakan kerja
sama yang baik dengan murid-murid sekolah menengah
Berusaha
meningkatkan pengetahuan dan kecerdasan anggota
Menanamkan rasa
cinta terhadap budaya sendiri
Jong Sumatera
Bond
Organisasi ini
didirikan pada tanggal 9 Desember 1917 dan dipelopori oleh Moch. Hatta dan
Moch. Yamin. Adapun tujuan dari organisasi ini adalah :
Mempererat hubungan
diantara pemuda-pemuda yang berasal dari sumatera
Mendidik para
pemuda untuk menjadi pemimpin bangsa
Mempelajari dan
mengembangkan budaya yang ada di Sumatera
Organisasi
Keagamaan
Jong Islamiten
Bond
Organisasi ini
didirikan pada tanggal 1 Januari 1925 di Jakarta diketuai oleh Raden Sam dan
sebagai penasehatnya K.H. Agus Salim. Adapun tujuan dari organisasi ini adalah
untuk mempererat persatuan di kalangan pemuda Islam
Muhammmadiyah
Organisasi ini
didirikan pada tanggal 18 Nopember 1912 oleh K.H. Ahmad Dahlan di Yogyakarta.
Adapun tujuan dari organisasi ini adalah
:
Mengembalikan
ajaran Islam sesuai dengan sunah Rosul
Memberantas
kebiasaan-kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam
Meningkatkan
pengetahuan agama di kalangan para anggotanya
Nahdatul Ulama
(NU)
Organisasi ini
didirikan pada tanggal 31 Januari 1926 di Jawa Timur. Adapun tujuannya adalah
untuk mencerdaskan umat Islam dan menegakkan syari’at Islam.
Persatuan Umat
Islam (PUI)
Persatuan Umat
Islam merupakan kelanjutan dari dua perkumpulan Islam, yaitu Perikatan Ulama
Islam dan AlIttihadul Islamiyah. Adapun tujuan dari organisasi ini adalah
mengupayakan terlaksananya syariat Islam menurut paham Ahlussunah wal jama’ah
Al Jamilatul
Wasilah
Organisasi ini
didirikan pada tahun 1930 di Medan oleh H. Abdurrahman Syihab, Prof. Mahmud
Yunus. Dan H. M. Arsyad Thalib Lubis
Organisasi
Pergerakan Nasional Indonesia
Budi Utomo
Budi Utomo
dirintis oleh upaya Dr. Wahidin Sudiro Husodo yang didirikan pada tanggal 20
Mei 1908. Tanggal tersebut selanjutnya dikenang sbagai Hari Kebangkitan
Nasional. Tokoh pendiri dari organisasi ini adalah para mahasiswa STOVIA
seperti Dr. Sutomo, gunawan, Cipto Mangunkusumo, dan R.T. Ario Tirtokusumo.
Pada mulanya Budi Utomo bukan organisasi politik . Kegiatannya terpusat pada
bidang sosial dan budaya. Sejak tahun 1915 Budi Utomo mulai bergerak di bidang
politik. Pada tahun 1929 Budi Utomo masuk menjadi anggota PPPKI
(Perhimpunan-Perhimpunan Politik Kebangsaan Indonesia). Pada tahun 1935 Budi
Utomo begabung dengan PBI (Persatuan Bangsa Indonesia) yang dipimpin oleh Dr.
Sutomo. Penggabungan (fusi) ini membentuk organisasi baru bernama Parindra
(Partai Indonesia Raya)
Sarekat Islam
(SI)
Padatahun 1909,
Kiyai Haji Samanhudi, sauagar batik dari Solo mendirikan Sarekat Dagang Islam
(SDI). Tujuan dari organisasi ini adalah membela kepentingan pedagang Islam
dari ancaman dan dominaasi pedagang Cina serta meningkatkan pengamalan ajaran
Islam di antara para anggota.Pada tahun 1911 SDI berubah nama menjadi Sarekat
Islam SI). Tokoh SI antara lain adalah H.O.S
Tjokroaminoto, H. Agus Salim, Abdul Moeis, Suryopranoto. Sejak tahun
1917, terjadi perpecahan dalam tubuh SI, dengan adanya SI putih yang tetap
setia kepada organisasi SI dan SI merah yang cenderung ke arah komunis. Dan
pada tahun 1921, SI Merah memisahkan diri menjadi PKI.. Pada mulanya SI
merupakan organisasi bercorak ekonomi dan agama. Kemudian coraknya beralih
menjadi politik, yang ditandai dengan perubahan nama menjadi Prtai Sarekat
Islam (PSI) lalu berubah lagi menjadi Partai Sarekat Islam Indonesia (PSII).
Indische Partij
(IP)
Organisasi ini
didirikan pada tahun 1912 di Bandung oleh tiga serangkai (Douwes Dekker, Cipto
Mangunkusumo, K.H. Dewantara). IP bertujuan untuk menyatukan semua
golongan masyarakat Indonesia dalam semangat
nsionalisme menuju Indonesia merdeka. Adapun Program dari IP antara lain :
Menanamkan
cita-cita persatuan nasional Indonesia
Memberantas
kesombongan sosial
Memberantas
segala bentuk tindakan yang membangkitkan kebencian antar agama dan ras
Memperkuat
pengaruh Indonesia
Menyerukan
perbaikan ekonomi
Muhammadiyah
Organisasi ini
didiikan oleh K.H. Ahmad dahlan pada tanggal 18 Nopember 2912 di Yogyakarta.
Adapun tujuan organisasi ini adalah untuk mengembangkan ajaran agama Islam,
memberantas kebiasaan yang tidak sesuai dengan ajaran Islam, dan memajukan
pemahaman ilmu agama Islam di antara para anggota.
Perhimpunan
Indonesia (PI)
PI berasal dari
organisasi pelajar Indonesia bernama Indische Vereneging yang didirikan pada
tahun 1908. Pada tahun 1925 Indische Vereneging berubah nama menjadi
Perhimpunan Indonesia. Tokoh PI antara lain Moch. Hatta, Ali Sostroamijoyo, ,
Abdul Majid Joyoadiningrat, Iwa Kusumasumantri, Sastro Mulyono, Sartono,
Gunawan Mangunkusumo,, dan Nazir Datuk Pamuncak. Adapun Program PI antara lain
:
Berjuang untuk
memperoleh suatu pemerintahan yang hanya bertanggung jawab kepada rakyat
Indonesia
Menghimpun
persatuan nasional untuk kemerdekaan Indonesia
Partai Komunis
Indonesia (PKI)
PKI didirikan
pada tanggal 23 Mei 1920. Adapun tokoh-tokohnya antara lain : Semaun, alimin,
Darsono, dan Tan Malaka.
Partai Nasional
Indonesia (PNI)
PNI didirikan
pada tanggal 4 Juli 1927 di Bandung oleh Ir. Soekarno. PNI bertujuan untuk
mencapai Indonesia merdeka dengan usaha sendiri. Ideologi PNI disebut Marhaenisme..
Adapun program PNI Antara lain :
Bidang politik :
Memperkuat rasa
kebangsaan dan persatuan Indonesia
Menyebarkan
pengetahuan tentang sejarah nasional
Menuntut
kemerdekaan pers dan berserikat
Bidang ekonomi :
Membentuk tata
perekonomian yang melibatkan rakyat kecil
Mengusahakan
pembentukan koperasi
Bidang Sosial :
Memajukan
pengajaran untuk rakyat kecil
Meningkatkan
kedudukan kaum wanita
Memperhatikan
kepentingan buruh dan tani
Persatuan Bangsa
Indonesia (PBI)
PBI berawal dari
kelompok belajar bernama Indonesiche Studie club yang didirikan oleh Dr. Sutomo pada tahun 1924 di Surabaya.
Pada bulan Nopember 1930 kelompok ini berubah nama menjadi PBI. Kegiatan PBI
menitikberatkan pada usaha memperbaiki kesejahteraan rakyat. Usahanya adalah
mendirikan rukun tani, menggalakan koperasi, membentuk sarikat kerja,
meningkatkan pengajarn dan pendidikan rakyat. Pada tahun 1935, PBI dan budi
Utomo bergabung membentuk Parindra.
Gabungan Politik
Indonesia (GAPI)
GAPI didirikan
pada tanggal 21 Mei 1939 di Jakarta. Tokoh GAPI antara lain Muhammad Husni
tamrin, Amir Syarifudin, dan Abikusno Cokrosuyoso. Adapun program GAPI antara
lain :
Hak menentukan
nasib sendiri
Persatuan
nasional seluruh rakyat Indonesia yang berdasarkan kerakyatan dalam bidang
politik, ekonomi, dan sosial
Manifesto
Politik 1925
Pada tahun 1925
Sukiman Wiryosanjoyo mengeluarkan keterangan asas yang dianggap manifesto
politik yang isinya sebagai berikut :
Hanya Indonesia
yang bersatu dapat mematahkan kekuasaan penjajah
Peran serta
seluruh rakyat adalah syarat mutlak untuk mencapai tujuan
Corak politik
penjajah untuk mengaburkan dan menutup anasir yang berkuasa harus dibalas oleh
bangsa Indonesia
Usaha
Normalisasi hubungan jiwa dan materil harus dilakukan sungguh-sungguh
Kongres Pemuda
1928
Kongres Pemuda I
Kongres Pemuda I
ini dilaksanakan pada tanggal 30 April sampai tanggal 2 Mei 1926 di Jakarta.
Kongres Pemuda I menghasilkan keputusan-keputusan sebagai berikut:
Menyiapkan
Kongres Pemuda Indonesia II
Menyerukan
persatuan berbagai organisasi pemuda dalam satu organisasi pemuda Indonesia
Kongres Pemuda
II
Kongres Pemuda
II berlangsung pada tanggal 27-28 Oktober 1928.. kongres Pemuda II menghasilkan
suatu ikrar yang disebut Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda merupakan salah satu
puncak pergerakan nasional. Untuk mengenang peristiwa itu, setiap tanggal 28
Oktober diperingati sebagi Hari Sumpah Pemuda.
Kongres Wanita
Organisasi
Wanita terdiri dari :
Putri Mardika
(di Jakarta tahun 1912)
Kautamaan Istri
(di Tasikmalaya tahun 1913)
Kartini Fonds
(Jakarta, bogor, Cirebon, Semarang, Madiun, Surabaya)
Rahena Kudus
(Kota Gadang, Sumatra Barat tahun 1914)
Aisyiah (1917)
Kongres Wanita I
Hasil terpenting
dari kongres Wanita I adalah
terbentuknya perikatan Perkumpulan Perempuan Indonesia (PPPI) yang
kemudian berubah nama menjadi Perserikatan Perkumpulan Istri Indonesia (PPII)
Kongres Wanita
II (1920)
Hal-hal yang
dibahas dalam kongres wanita II antara lain :
masalah buruh
wanita
usaha
memberantas buta hurup
sikap netral
terhadap agama
usaha menanamkan
semangat kebangsaan
menjadikan
kongres perempuan Indonesia sebagai badan tetap
SOAL-SOAL
LATIHAN BAB VI
Isilah
titik-titik di bawah ini!
Politik balas
budi dari pihak belanda disebut……..
Ketiga tujuan
Politk etis disebut dengan istilah……….
Sekolah tinggi
kedokteran Belanda disebut……..
Perguruan taman
Siswa didirikan oleh……….
Sekolah
kebangsaan yang didirikan oleh Moch. Syafe’I adalah………..
Sekolah
kebangsaan yang didirikan oleh Dowes Dekker disebut……….
Jenis pendidikan
madrasah terdiri dari………,………..,……….
Tokoh dari golongan
pedagang yang memperjuangkan kepentingan bangsa pribumi adalah……….
Tokoh-tokoh
wanita yang memperjuangkan derajat wanita antara lain……….,……….,……….
Organisasi
wanita yang didirikan di Tasikmalaya pada tahun 1913 disebut……….
Organisasi
wanita yang merupakan bagian dari Muhammadiyah disebut……….
Kongres
Perempuan II dilaksanakan pada tahun……….di……….
Setiap tanggal
28 Oktober diperingati sebagai hari………..
Tokoh pendiri
organisasi Muhammadiyah adalah………..
Organisasi
kedaerahan yang mempunyai arti tiga tujuan mulia adalah………..
Tokoh perintis
organisasi budi Utomo………..
Organisasi
pergerakan yang didirikan oleh Kiyai Samanhudi disebut……….
Sarikat Islam
Merah berubah menjadi organisasi……….
Tokoh yang
dijuluki tiga serangkai adalah……….,………..,………..
Ideologi PNI
disebut…….
Organisasi
setingkat DPR pada masa Pemerintahan Kolonial Belanda disebut………..
Tokoh yang
membentuk Fraksi Nasional di Volksraad adalah……….
Pencipta lagu
Indonesia Raya adalah………..
Kongres Pemuda
II menghasilkan suatu ikrar yang disebut……..
Tokoh Pendiri NU
adalah….
Jawablah
pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan tepat!
Jelaskan
Perubahan politik akibat pengaruh kekuasaan kolonial Belanda!
Sebutkan 3
tujuan Politik Etis! Jelaskan!
Sebutkan
sekolah-sekolah yang didirikan oleh Pemerintah Kolonial Belanda!
Sebutkan
sekolah-sekolah kebangsaan yang didirkan oleh kaum pribumi!
Sebutkan 2
pengaruh pendidikan Islam terhadap munculnya nasionalisme Indonesia!
Jelaskan peran
guru dalam pembentukan idenstitas nasional!
Jelaskan peran
pedagang dalam pembentukan idenstitas nasional!
Jelaskan peran
pers dalam pembentukan idenstitas nasional!
Jelaskan peran
golongan pelajar dalam pembentukan idenstitas nasional!
Sebutkan 5 jenis
organisasi etnik pemuda beserta tahun berdirinya!
Sebutkan tiga
jenis tujuan Tri Koro Darmo!
Sebutkan tujuan
dari organisasi Muhammadiyah!
Sebutkan isi
Manifesto Politik 1925!
Sebutkan
keputusan-keputusan dalam Kongres Pemuda 1928!
Sebutkan
keputusan-keputusan dalam Kongres Perempuan I!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar